HARD CHROMIUM PLATING (PELAPISAN KROM)
Pelapisan
ini dihasilkan oleh deposisi listrik dari larutan yang mengandung asam kromium
(CrO3) dan katalis anion dalam jumlah yang proporsional.
hard chromium mempunyai ciri :
1. Deposit krom sangat keras, lapisan mempunyai koefision
friksi yang rendah shg tahan thdp pengelupasan, abrasif dan korosi.
2. Tebal lapisan bervariasi 2.5 - 500 m, (pelapisan krom
untuk dekorasi tidak pernah lebih dari 1.3 m).
3. Pelapisan hard chromium dilakukan langsung thdp
permukaan logam dasar, sedangkan pelapisan krom untuk dekorasi, dilapiskan
diatas pelapisan nikel atau tembaga.
MODIFIKASI
PERMUKAAN
memodifikasi permukaan yang
sudah ada dengan merubah komposisi kimia, fasa atau membentuk fasa baru tanpa
penumpukan dari luar terhadap permukaan aslinya. Metode yang paling populer
adalah metode difusi seperti karburisasi, nitridisasi dan nitrokarburisasi
Tabel 1. Contoh nilai kekerasan produk surface
engineering
Pengerasan Induksi.
pemanasan : dari arus bolak balik
berfrekwensi tinggi yang menghasilkan arus eddy pada lapisan permukaan
logam dan kemudian menjadi panas.
(a). Bentuk koil utk induksi dan medan magnit yang
dihasilkan(b). Arus eddy yang dihasilkan
dg benda uji yg dipanaskan
Localized overheating of sharp
corner, and control heating at a hole through the use of copper slug
PENGERASAN DENGAN NYALA API.
Sumber Panas Berasal Dari
:
Nyala api oxy acetylene,
propana oxygen atau gas alam dengan menggunakan burner las.
Kedalaman pengerasan
tergantung dari:
-
kecepatan pemanasan
- konduksi panas dari permukaan
ke tengah
- besar flame
- material dasar
FLAME HARDENING
Beberapa
kesulitan yang sering dialami pada proses pengerasan dengan nyala api sehingga
menimbulkan oksidasi dan over heating ialah :
ðMengontrol temperatur
ðWaktu pemanasan terlalu lama
ðNyala api terlau dekat
dengan benda kerja
ðApinya terlalu besar
ðApinya terlalu banyak
oksigen
ðTekanan bahan bakar terlalu
besar
ðBentuk nyala api kurang baik
1. Daerah yang akan dipanaskan harus bersih dan bebas dari
kerak atau kotoran lainnya
2. Keseimbangan campuran gas harus diperhatikan sehingga
besarnya nyala api dapat dikontrol sedemikian rupa sehingga baja yang dipanasi
dapat mencapai temperatur austenisasi.
3. Nyala diusahakan sekitar 8 mm diatas benda dan membuat
sudut sekitar 60 - 90° dengan bidang datar dan 15 - 30° dengan arah umpan dan
digerakkan secara teratur dengan kecepatan cukup agar temperatur bagian yang
dipanaskan tidak turun.
4. Dianjurkan untuk melakukan proses tempering setelah
pengerasan.
KARBURISASI.
proses karburisasi menurut
media pemberi karbon
- gas - zat padat - cairan
Keberhasilan karburisasi
tergantung
- temperature - waktu
- komposisi atmosfir
Teknis
pelaksanaannya ada tiga cara yaitu :
1.
pencelupan langsung dari suhu karburisasi
2. pendinginan ke suhu ruang kemudian dipanaskan pada
suhu austenit dan quenching (single quenching).
3. di quenching dari suhu karburisasi, dipanaskan kembali
pada suhu austenisasi kemudian di quenching lagi (double quenching).
karburisasi dengan zat padat (Pack
Carburizing)
Tebal pengerasan proses ini
mencapai 0,75 - 4 mm.
oksigen dari udara karbon
dari medium Þ CO2 CO2 + C 2CO. Pada permukaan baja CO mengurai sebagai berikut
: 2CO CO2 + C. C larut kedalam fasa austenit dan berdifusi.
mempercepat
reaksi ditambahkan aktivator/energizer:
BaCO3,
BaCl, BaO, CaO, K2CO3, Na2CO3 K2SO4 dan K4Fe(CN)6
Komposisi
campuran antara energizer dengan arang kayu adalah :
komposisi.1=
60% arang kayu 40% BaCO3 atau
komposisi.2=
45% arang kayu 50% BaCO3 .5% K4Fe(CN)6
energizer
berfungsi sebagai pembentuk atau pemercepat pembentukan gas CO :
BaCO3 = BaO + CO2
CO2 + C 2CO
Gas
CO yang terbentuk larut ke dalam fasa austenit atau bereaksi dengan Fe menjadi
:
3Fe + 2CO - Fe3C + CO2
Beberapa hal yang harus
diperhatikan :
1. medium harus memiliki daya hantar panas yang baik agar
distribusi temperatur yang baik mudah diperoleh dalam waktu relatif singkat.
2. perubahan volume (jika terjadi) harus sekecil mungkin
sehingga benda kerja selalu diselaputi oleh medium selama proses berlangsung.
3. memiliki mampu regenerasi yang baik
4. relatif kering
5. ukuran medium harus sesuai dengan bentuk dan ukuran
benda kerja sehingga mampu menutupi seluruh permukaan benda dengan sempurna,
umumnya ukuran butiran medium antara 1,5 sampai 6 mm.
KARBURISASI DENGAN GAS
ketebalan karburisasi gas
sekitar 0,1 - 0,75 mm. Media yang digunakan terdiri dari : hidrokarbon, gas
alam atau propana. Reaksi yang terjadi didalam dapur ialah :
2CO <-----------> C + CO2
atauCH4 <-----------> C +
2H2
atauCo + H2 <----------->
C + H2O
Karbon bebas C berdifusi ke
dalam benda kerja. atau dalam reaksi keseluruhan menjadi :
3Fe + 2CO Fe3C + CO2
KARBURISASI
DENGAN MEDIA CAIR
(salt
bath carburizing)
1. benda kerja dipanaskan
dengan pemanasan awal 100 sampai 400C untuk menghilangkan kemungkinan adanya
uap air.
2. pemanasan lanjut diatas A1
(900 - 925C) dalam larutan garam yang mengandung karbon dan nitrogen, Ketebalan
lapisan antara 0,64 - 6,35 mm.
Komposisi campuran larutan
garam:
6 - 16%
30 - 55%
0 - 20%
0 - 20%
30% max
|
NaCN
BaCl2
NaCl
KCl
Na2CO3
|
pada suhu proses NaCN mengurai
menjadi : NaCN Na + C + N
C larut ke austenit atau
bereaksi dengan Fe menjadi : C + 3Fe Fe3C
PLASMA KARBURISASI
dengan pijaran secara
termokimia yang membentuk plasma , Benda kerja dalam plasma karburisasi
dikondisikan sebagai katoda pada sirkuit listrik DC. Dengan adanya
pijaran plasma maka transfer karbon dari gas karburisasi ke permukaan baja
meningkat, sehingga kecepatan proses karburisasi dapat diatur.
Kedalaman pengerasan tergantung
dari difusi karbon didalam baja, suhu proses sekitar 930C pada keadaan vakum. pembersihan
berlangsung dengan plasma hidrogen kemudian karburisasi berlangsung dengan
plasma hidrokarbon-hidrogen-argon pada tekanan gas parsial 0,1 sampai 10 torr.
Kelebihan
:
prosesnya berlangsung lebih
cepat
menghasilkan kedalaman pengerasan yang merata walaupun permukaan benda
kerja tidak beraturan.
karena dalam suasana vakum maka tidak terjadi oksidasi permukaan.
Kekurangan:
Prosesnya mahal dan sulit
NITRIDISASI
nitrogen
berdifusi dalam ferit pada suhu 500 - 590°C.
Proses
ini tidak memerlukan proses quenching ó tidak terjadi perubahan
fasa. Peningkatan kekerasan diperoleh karena nitrogen membentuk lapisan nitrida
yang bersifat keras.
Jika
baja yang dinitridisasi mengandung unsur unsur seperti Al,Cr,V dan Mo maka
kekerasan yang diperoleh dapat lebih tinggi karena unsur unsur tersebut dengan
N dapat membentuk nitrida yang sangat keras.
nitridisasi yang sering
digunakan
- dengan media gas
- dengan media cair.
NITRIDISASI
DENGAN GAS
digunakan
gas amonia pada suhu sekitar 510°C
2NH3
---------------------> 2N + 3H2
N
dalam bentuk atom berdifusi ke dalam benda dan bereaksi dengan Fe membentuk
Fero-nitrida dengan lapisan keras setebal 0,2 - 0,7 mm.
Peralatan
untuk nitridisasi biasanya dibuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan gas,
misalnya nikel, inconel, dan baja krom nikel (25 - 20%).
Derajat
desosiasi ialah jumlah gas yang terurai, dihitung terhadap penggunaan total gas
amoniak dan dinyatakan dalam persen.
Desosiasi
rendah kekerasan permukaan tinggi, tetapi jika derajat desosiasi tinggi
kekerasan turun tetapi tebal lapisan bertambah.
Debit
yang sesuai untuk proses nitridisasi berkisar antara 0,60 m³/jam/10 m² sampai
dengan 0,90 m³/jam/10 m².
Perlu
diperhatikan, jika penguraian gas amoniak diperoleh banyak H, maka akan terjadi proses
denitridisasi. Tetapi jika jumlah gas hidrogen terlalu sedikit berarti N yang
ada juga sedikit, maka pembentukan nitrida tidak cukup.
NITRIDISASI
DENGAN MEDIA CAIR
digunakan
dapur larutan garam cianida (salt bath), 60 - 70% NaCN dan 30 - 40% KCN,
ditambah Na2CO3 dan NaCNO
ketebalan
lapisan keras antara 0,03 - 0,30 mm dengan HB 900 - 1100
Suhu
nitridisasi sekitar 550 - 570ºC dan waktu proses <2 jam. Jika waktu proses
terlalu lama timbul pitting pada permukaan karena adanya perubahan kandungan
sianat (NaCNO) dan adanya Fe yang larut dari crucible
Jika dibandingkan dengan
nitridisasi gas:
NITRIDISASI DENGAN GAS
|
NITRIDISASI DENGAN MEDIA CAIR
|
-waktu proses 12 - 120 jam
-permukaan hasil nitridisasi
sangat rapuh
|
-waktu proses 1 - 4 jam
-permukaan nitridisasi tidak
rapuh
|
Keuntungan
proses nitridisasi ialah:
1. menghasilkan kekerasan
permukaan yang tinggi - lebih tinggi dari lapisan karburisasi - berarti
mempunyai ketahanan aus dan fatigue lebih tinggi dari hasil karburisasi
2. resiko terjadinya
pengelupasan seperti pada karburisasi sangat kecil
3. memperbaiki ketahanan korosi
dan relatif tahan terhadap larutan alkali
4. suhu operasi nitridisasi
relatif rendah sehingga kecenderungan untuk timbulnya distorsi kecil
5. kekerasan yang diperoleh
dari proses nitridisasi ini relatif stabil sampai suhu sekitar 600°C, sedangkan
kekerasan hasil karburisasi hanya stabil sampai suhu 200°C.
Kekurangan
dari proses nitridisasi ialah :
1. proses tersebut berlangsung
lama sehingga biaya produksi mahal.
2. baja yang digunakan umumnya
dari jenis baja yang mahal
NITRIDISASI
SEBAGIAN
bagian
yang tidak perlu nitridisasi atau tidak diinginkan terjadi nitridisasi harus
ditutup dengan lapisan pelindung
cara
pelapisan dengan lapisan pelindung:
1. dilapisi dg 80% timah hitam
dan 20 % timah putih
2. dilapisi dengan sejenis
pasta yang mengandung timah hitam dan timah putih. Pada saat dipanaskan pasta
tersebut mencair dan paduan timah hitam dan timah putih akan melapisi bagian
tersebut
3. dilapisi dengan campuran
oksida timah dan gliserin. Jika larutan tersebut dioleskan pada bagian yang
tidak dinitridisasi, ketika pemanasan gliserin menguap danoksida timah
direduksi oleh hidrogen hasil desosiasi sehingga pada bagian yang dilindungi
diperoleh lapisan timah.
4. pelapisan timah dengan jalan
elektrolisa
5. pelapisan dengan tembaga
PLASMA
NITRIDISASI (ion nitridisasi)
Prosesnya
:
berlangsung pada kondisi vakum.
Dinding
bejana dingin dan benda kerja sebagai katoda sedangkan dinding bejana sebagai
anoda dan ground. Dengan mengalirkan arus DC antara katoda dan anoda maka
terbentuk plasma. Nitrogen diserap oleh permukaan baja, kemudian difusi
ke dalam pada temperatur sekitar 500°C, dan kekerasan dicapai dengan terjadinya
presipitasi partikel nitrida yang sangat halus di daerah difusi.
ketebalan
yang dikeraskan hanya 0,1 mm berupa:
g' Fe4N berstruktur FCC atau
e Fe2N1-x berstruktur CPH
Keuntungan
penggunaan plasma nitridisasi adalah :
aman
pemakaian gas berkurang
pemakaian energi berkurang
prosesnya bersih lingkungan
struktur lapisan dapat
dikontrol
Kelemahannya
ialah:
adanya
efek katoda berlubang (hollow cathode) Yaitu konsentrasi plasma yang menyebabkan
pemnasan berlebih setempat pada lubang, dan rongga rongga sehingga hasilnya
kurang memuaskan.
KARBONITRIDISASI
dan NITROKARBURISASI
Benda
kerja dipanaskan diatas suhu kritis (800 - 900ºC) didalam lingkungan gas yang
memungkinkan terjadinya absorbsi dan difusi karbon dan nitrogen. Pertama tama
dilakukan karburisasi dg gas setelah itu baru dialirkan gas amoniak. Kalau
nitrokarburisasi nitrogen dulu atau bersama sama
ketebalan
antara 0,08 - 0,75 mm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar